Neuroscience Pencetus Obat Sakit Jiwa
Sebelum berkembang ilmu neuroscience, orang sakit jiwa akan dibiarkan begitu saja tanpa obat yang benar. kalaupun diobati hanya dari faktor psikologisnya saja. setelah ilmu tentang saraf dikembangkan, akhirnya para ahli mengetahui bahwa otak orang berpenyakit jiwa itu sedikit berbeda, baik dari segi hormonalnya maupun zat kimia di dalamnya. Kemudian sistem pengobatan penyakit jiwa diramu dari bahan kimia untuk menormalkan sistem otak secara fisiologis.
Dasar Pengobatan Jiwa
Konsep dasar dari obat kimia otak adalah menjaga agar zat kimia yang masuk ke dalamnya bisa diatur, jadi tidak berlebihan atau kuran. Kemudian dibuat keseimbangan neurotransmitter yang berhubungan dengan sakit saraf, yaitu dopamin dan asetilkolin. Terakhir adalah dengan menormalkan produksi hormon pada tubuh manusia.
Setiap manusia memiliki hormon yang kerjanya berlawanan. Dalam hal ini kita akan membicarakan mengenai hormon dopamin dan adrenalin. Ketika manusia terus ditekan dengan masalah pelik kehidupan, maka adrenalinlah yang diproduksi dalam jumlah tinggi. Hormon ini memacu jantung untuk bekerja lebih keras agar otak tersuplai bahan makanan (dari sel darah merah). Otak harus bekerja ekstra pada saat manusia mengalami stres. Ilmu saraf ini menjadi dasar penemuan penyakit kejiwaan.
Antipsikotik
Obat antipsikotik ini diberikan kepada mereka yang suka berhalusinasi, depresi, stres, dan semacamnya. Cara kerja obat ini adalah menekan reseptor dopamin dalam otak sehingga manusia menjadi lebih tenang dan tidak banyak beraktivitas. Kelebihan lainnya adalah menghilangkan gejala insomnia (sulit tidur) sehingga seseorang lebih bisa menjaga sistem sarafnya.
Neuroscience yang menemukan anti psikotik ini juga berfungsi membuat otak manusia lebih logis, tidak lagi berhalusinasi, berilusi, atau paranoid (ketakutan tanpa sebab). Obat ini sering diberikan pada mereka yang menderita gangguan jiwa.
Terapi Psikologis
Tidak semua pasien kejiwaan harus mengonsumsi obat sepanjang hidupnya. Untuk kasus tertentu, misalnya bipolar, skizrofenia, dan waham tentu harus diobati. Tapi untuk stres dan depresi ringan masih bisa disembuhkan dengan mengubah pandangan hidup manusia dan menyelesaikan berbagai permasalahan pelik dalam kehidupannya. Dalam hal ini, psikolog berperan aktif menyembuhkan pasien. Inilah manfaat ilmu tentang sistem saraf dalam dunia kejiwaan.
0 komentar :
Posting Komentar